Membaca Surah Al-Fatihah Atau Surah Yasin Untuk Mayit

2 menit baca
Membaca Surah Al-Fatihah Atau Surah Yasin Untuk Mayit
Membaca Surah Al-Fatihah Atau Surah Yasin Untuk Mayit

Pertanyaan

Bolehkah membaca surah al-Fatihah dan surah Yasin untuk mayit? Jika lelaki dan perempuan meninggal dunia kemudian keduanya diberangkatkan ke kuburan bersama-sama, apakah mayit lelaki harus berada di depan mayit perempuan?

Jawaban

Membaca surah al-Fatihah untuk mayit tidak disyariatkan karena tidak ada dalilnya. Adapun membaca surah Yasin, sebagian ulama berpendapat bahwa hal itu disunahkan untuk orang yang sedang sekarat. Hal itu berdasarkan hadits:

اقرؤوها على موتاكم يعني (يس)

“Bacakanlah untuk jenazah kalian, yakni surat Yasin”. (Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan yang lainnya).

Dari Ma`qil bin Yasar Radhiyallahu `Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

اقرؤوا يس على موتاكم

“Bacalah Surat Yasin untuk jenazah kalian”. (Hadits ini adalah hadits dhaif (lemah) dan tidak dapat dijadikan sebagai hujjah (sandaran hukum)).

Di antara ulama hadits yang menganggap hadits ini dhaif adalah imam Ad-Daraquthni Rahimahullah. Dia mengatakan: “Dalam bab (masalah) ini, hadits ini tidak sahih”. Ibnu Hajar menukilnya dalam kitab (At-Talkhis al-Habir). Wallahu A’lam.

Membaca Al-Qur’an untuk jenazah (mayit) termasuk bidah yang tidak boleh dilakukan karena tidak ada dalil yang menunjukkan hal itu. Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam telah bersabda:

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

“Barangsiapa melakukan suatu perbuatan yang tidak berdasarkan urusan (agama) kami, maka perbuatan tersebut tertolak”.

Saat berangkat ke kuburan, tidak ada urutan antara jenazah laki-laki dan perempuan. Jenazah lelaki hanya wajib berada di depan wanita saat keduanya dishalatkan.

Dengan begitu, jenazah laki-laki ditempatkan persis di belakang imam kemudian jenazah wanita berada di belakang jenazah laki-lak dan bagian tengah tubuhnya persis di belakang kepala jenazah laki-laki.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 16953

Lainnya

Kirim Pertanyaan