Ajaklah Saudara Anda Untuk Mengerjakan Shalat Dengan Cara Yang Baik

2 menit baca
Ajaklah Saudara Anda Untuk Mengerjakan Shalat Dengan Cara Yang Baik
Ajaklah Saudara Anda Untuk Mengerjakan Shalat Dengan Cara Yang Baik

Pertanyaan

Saya memiliki adik lelaki berusia enam belas tahun yang tidak menunaikan shalat. Saya tidak dapat bertindak keras atau memukulnya karena hanya berbeda usia dua tahun dengannya.

Selain itu, ayah justru malah menyalahkan saya ketika saya mencela adik lelaki saya itu ketika makan dengan berkata, “Kamu tidak boleh makan bersama kami karena kamu tidak shalat.” Ayah saya tidak yakin bahwa itu merupakan pendekatan yang baik.

Oleh karena itu, saya berharap para syeikh sekalian menanggapi pertanyaan saya, agar saya dapat meyakinkan ayah untuk berupaya membuat adik saya itu menunaikan shalat.

Apa yang menjadi kewajiban saya jika saudara saya tidak shalat juga? Lalu apa kewajiban-kewajiban yang mungkin kami lakukan? Mohon beri kami penjelasan. Semoga Allah memberikan pemahaman kepada Anda sekalian.

Jawaban

Pertama, Anda harus terus mengajak saudara Anda untuk melakukan shalat dengan cara yang baik dan berlemah-lembut dalam membujuknya.

Anda juga harus menjelaskan kepadanya tentang keutamaan, kelebihan, dan kewajiban shalat, bahwa orang yang meninggalkan dengan mengingkari kewajiban shalat adalah kafir, menurut ijma’ para ulama.

Sementara itu, orang yang meninggalkannya karena bermalas-malasan juga dianggap kafir, menurut pendapat yang paling kuat di antara beberapa pandangan ulama.

Kedua, diwajibkan kepada setiap orang muslim untuk mengajak keluarga dan anak-anaknya untuk melakukan shalat, berdasarkan firman Allah Ta’ala,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لاَ نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rejeki kepadamu, Kamilah yang memberi rejeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132)

Lalu firman Allah `Azza wa Jalla,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6)

Dan berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

مروا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع سنين، واضربوهم عليها وهم أبناء عشر، وفرقوا بينهم بالمضاجع

“Perintahlah anak-anak kalian untuk shalat saat umur tujuh tahun. Pukullah mereka jika meninggalkan shalat pada usia sepuluh tahun. Pisahkanlah ranjang mereka (dari orang tua).”

Oleh karena itu, ayah Anda berkewajiban untuk mengajarkan shalat kepada adik Anda, memerintahkan untuk menunaikannya, bahkan memukulnya jika lalai. Dengan cara ini Anda dapat saling bekerja sama dengan ayah Anda dalam mendakwahi adik Anda itu.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 15137

Lainnya

Kirim Pertanyaan