Melagukan Doa Saat Qunut

1 menit baca
Melagukan Doa Saat Qunut
Melagukan Doa Saat Qunut

Pertanyaan

Di tempat kami terdapat seorang imam yang diberi anugerah hafal Alquran dan suara merdu oleh Allah Taala, sehingga banyak orang yang ingin menjadi makmumnya.

Hanya saja ada beberapa catatan tentang shalat witir yang dikerjakan pada malam Ramadan yang ingin kami paparkan kepada Anda untuk mengetahui hukum syar`inya, yaitu:

Imam ini melagukan doa dan berdoa dengan suara mirip suaranya ketika membaca Alquran, begitu juga kebanyakan doa berbentuk sajak, dan dia memanjangkan doanya begitu panjang, hingga waktu doa mencapai setengah jam, bisa lebih atau kurang sedikit.

Ketika hal itu disampaikan kepadanya, dia meminta maaf dan beralasan bahwa kita berada di malam penuh keutamaan di sepuluh terakhir malam Ramadan, dan juga bahwa beberapa jamaah yang sakit dan tertimba musibah memintanya untuk mendoakan mereka, dengan harapan mudah-mudahan Allah Taala mengabulkannya.

Jawaban

Syariah memberi tuntunan bagi orang yang berdoa untuk menghindari bersajak dalam berdoa dan memaksakannya harus demikian. Seorang yang berdoa hendaklah saat berdoa bersikap khusyuk, merendahkan diri, memperlihatkan rasa butuh kepada Allah Subhanah; dan inilah yang menjadi sebab kuat dikabulkan dan menjadikan doa lebih dekat didengarkan.

Orang yang berdoa hendaknya tidak menyerupakan doanya seperti Alquran; sehingga dia tidak perlu menerapkan kaedah-kaedah tajwid dan melagukannya seperti Alquran, karena cara ini tidak didapati dalam tuntunan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, juga tidak didapati dalam tuntunan para sahabat radhiyallahu `anhum.

Orang yang berdoa juga hendaknya tidak memanjangkan doanya sehingga memberatkan para makmum, akan tetapi hendaknya dia meringankan doanya dan berusaha untuk membaca doa-doa yang mempunya lafal pendek namun mengandung makna yang luas dan meninggalkan doa-doa yang tidak masuk kategori ini sebagaimana ditunjukkan oleh Sunah.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 21263

Lainnya

Kirim Pertanyaan